Sinergitas Nagari Diperkuat, Kinerja BUMNAG dan Pengurusan Panorama Dievaluasi
Tabek Patah, 31 Juli 2025 – Guna mempererat kolaborasi dan mengevaluasi capaian pembangunan nagari, Pemerintah Nagari Batudindiang menyelenggarakan pertemuan penting bersama perwakilan Bank Perkreditan Rakyat Nagari (BPRN) dan Kerapatan Adat Nagari (KAN) pada Sabtu, 26 Juli 2025 lalu. Acara yang berlangsung penuh khidmat ini difokuskan pada peningkatan sinergi tiga pilar utama nagari sekaligus mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) dan kepengurusan objek wisata Panorama Batudindiang.
Pertemuan diawali dengan sambutan dari Wali Nagari Batudindiang yang menekankan pentingnya kesatuan langkah antara pemerintah, lembaga keuangan, dan lembaga adat dalam memajukan nagari. "Sinergi yang solid antara Pemerintah Nagari, BPRN, dan KAN bukan hanya sebuah keharusan, tetapi menjadi kunci utama dalam mengakselerasi pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya di Batudindiang," ujarnya.
Peningkatan Sinergitas Tiga Pilar:
1. Pemerintah Nagari, BPRN, dan KAN bersepakat membentuk forum komunikasi rutin untuk menyelaraskan program pembangunan, terutama yang menyangkut pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pelestarian adat.
2. BPRN berkomitmen meningkatkan akses permodalan usaha mikro dan kecil berbasis syariah yang selaras dengan prinsip adat dan nilai-nilai nagari, dengan dukungan sosialisasi dari Pemerintah Nagari dan legitimasi budaya dari KAN.
3. KAN akan lebih aktif terlibat dalam memberikan pertimbangan adat bagi program pembangunan dan pengelolaan aset nagari, termasuk Panorama Batudindiang, untuk memastikan kearifan lokal terjaga.
Evaluasi Kinerja BUMNAG:
Sesi evaluasi terhadap BUMNAG membahas capaian kinerja, tantangan operasional, dan rencana pengembangan ke depan. Beberapa poin krusial yang mengemuka:
1. Pencapaian: BUMNAG dinilai telah memberikan kontribusi positif, terutama dalam sektor pertanian terpadu dan penyediaan kebutuhan pokok warga.
2. Tantangan: Diidentifikasi perlunya peningkatan manajemen keuangan, pemasaran produk, dan pengembangan unit usaha baru yang lebih inovatif.
3. Rencana Aksi: Disepakati penyusunan roadmap pengembangan BUMNAG yang lebih komprehensif, peningkatan kapasitas pengurus, dan eksplorasi potensi kerjasama dengan BPRN untuk modal kerja serta dengan KAN untuk pengembangan produk berbasis kearifan lokal.
Evaluasi Kepengurusan Panorama Batudindiang:
Pengelolaan objek wisata alam andalan nagari, Panorama Batudindiang, juga menjadi fokus evaluasi. Pembahasan mencakup:
1. Pengelolaan: Mengevaluasi efektivitas kepengurusan dalam hal pemeliharaan fasilitas, kebersihan, keamanan, dan pelayanan pengunjung.
2. Pengembangan: Membahas strategi pemasaran yang lebih masif, penambahan fasilitas penunjang yang berwawasan lingkungan, serta peningkatan peran masyarakat sekitar.
3. Kelembagaan: Disepakati perlunya peninjauan ulang struktur kepengurusan untuk memastikan akuntabilitas dan optimalisasi peran, serta integrasi yang lebih baik dengan program BUMNAG terkait pariwisata dan promosi produk lokal.
Perwakilan KAN menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan pengelolaan panorama. "Panorama Batudindiang adalah anugerah alam yang harus dijaga kelestariannya sesuai adat. Kami mendorong pengelolaan yang profesional namun tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan melibatkan anak nagari," tegas Ketua KAN.
Sementara itu, Direktur BPRN menyampaikan antusiasmenya untuk mendukung pengembangan BUMNAG dan pariwisata nagari melalui produk-produk pembiayaan yang sesuai. "BPRN siap menjadi mitra strategis dalam pendanaan untuk pengembangan usaha BUMNAG dan fasilitas penunjang Panorama Batudindiang, tentu dengan skema yang terjangkau dan syariah," jelasnya.
Pertemuan ditutup dengan komitmen bersama dari ketiga pilar nagari untuk segera menindaklanjuti berbagai kesepakatan dan rencana aksi yang telah dirumuskan. Hasil evaluasi terhadap kinerja BUMNAG dan kepengurusan Panorama Batudindiang diharapkan menjadi landasan bagi perbaikan dan percepatan pembangunan ekonomi serta pariwisata Nagari Batudindiang yang lebih baik dan berkelanjutan di masa mendatang, dengan tetap berpijak pada adat dan budaya.